tips karyawan

Skill Karyawan Mandek? Coba Tingkatkan dengan Cara Ini

Posted 9 days ago5 mins read
Tersadar bahwa skill karyawan Anda mandeg di situ-situ saja? Sudah waktunya paham cara meningkatkan skill karyawan. Cek lengkap di sini.

Apakah Anda pernah memperhatikan karyawan yang telah lama bekerja, tapi keterampilannya terasa berhenti di level yang sama? Jika iya, sudah waktunya Anda tahu bagaimana cara meningkatkan skill karyawan agar mereka bisa berkembang. 

Jika tidak, maka mereka menyelesaikan tugas dengan cara yang sama, jarang muncul ide baru, dan seolah kehilangan tantangan. 

Situasi ini sebenarnya tidak selalu salah karyawan, melainkan bisa jadi karena perusahaan tidak memberi jalur pembelajaran yang jelas.

Kalau Anda biarkan, skill yang mandek akan membuat performa kerja stagnan. Namun kalau Anda kelola dengan tepat, kondisi itu bisa berubah menjadi momentum untuk tumbuh.

Kuncinya terletak pada bagaimana Anda mengenali kebutuhan mereka, lalu menyiapkan langkah-langkah pengembangan yang tepat sasaran. 

Baca Juga: Arti, Perbedaan, serta Contoh Soft Skill dan Hard Skill

Bagaimana Cara Meningkatkan Skill Karyawan agar Tidak Mandek? 

Mari kita bahas strategi yang bisa Anda terapkan agar karyawan Anda terus berkembang sesuai tuntutan zaman: 

1. Identifikasi Dulu, Kenali Gap-nya

Sebelum beranjak ke cara meningkatkan skill kerja secara teknis, penting untuk melakukan identifikasi lebih dulu. 

Anda tidak bisa meningkatkan sesuatu yang tidak Anda pahami. Jadi, langkah pertama selalu dimulai dengan assessment. 

Anda perlu tahu apa yang bikin skill karyawan terasa mentok. Caranya sederhana: gunakan data penilaian kinerja, lakukan survei, atau minta feedback langsung dari atasan dan si karyawan tersebut. Dengan begitu, Anda tidak lagi menebak-nebak.

Misalnya, karyawan Anda terlihat lambat ketika mengoperasikan aplikasi kerja. Jangan buru-buru menyalahkan, tapi gali dulu apakah masalahnya ada di kurangnya pelatihan, kurangnya motivasi, atau malah tools perusahaan yang kurang mendukung. 

Ketika Anda berhasil mengenali gap secara jelas, solusi yang Anda buat bisa tepat sasaran dan terasa relevan untuk mereka.

2. Pelatihan Formatif dan Praktis

Peningkatan skill karyawan bisa tercapai dengan pelatihan formatif dan praktis. 

Banyak perusahaan hanya menyediakan pelatihan formal yang teorinya panjang, tapi praktiknya minim. 

Hasilnya, karyawan merasa bosan bahkan sebelum pelatihan selesai. Anda perlu mengubah pendekatan dengan pelatihan yang lebih praktis.

Salah satu cara meningkatkan skill karyawan adalah lewat On-the-Job Training (OJT). Metode ini membuat karyawan belajar langsung sambil bekerja. 

Dengan ini, Anda bisa menghemat waktu, karena mereka tetap produktif sekaligus belajar. 

Anda juga memastikan materi pelatihan langsung menempel di otak karena mereka menggunakannya dalam situasi nyata.

Selain itu, Anda bisa mengadakan workshop, seminar, roleplay, atau simulasi. Metode ini lebih interaktif, karena karyawan terlibat dalam kasus nyata atau skenario tiruan. 

Mereka jadi lebih paham cara menghadapi berbagai situasi kerja, bukan sekadar menghafal teori.

Kalau karyawan Anda sibuk, Anda bisa memanfaatkan microlearning. Bentuknya modul singkat tiga sampai lima menit, bisa berupa video pendek, infografis, atau tips harian. 

Anda membuat pembelajaran terasa ringan, tapi konsisten. Karyawan tetap bisa menambah ilmu tanpa harus mengorbankan jam kerja utama.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kualitas SDM agar Lebih Produktif & Loyal

3. Adakan Pelatihan yang Relate dengan Kebutuhan Perusahaan

cara meningkatkan skill karyawan

Peningkatan kompetensi pegawai juga dapat tercapai jika Anda mengadakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Berbagai cara meningkatkan skill karyawan tidak akan memberi hasil jika tujuannya kabur. 

Anda perlu memastikan program yang Anda jalankan sesuai kebutuhan perusahaan dan relevan dengan pekerjaan karyawan. Jangan hanya asal membuat training karena trend atau sekadar formalitas.

Anda bisa menyesuaikan program pelatihan dengan industri, posisi, dan gaya belajar masing-masing karyawan. 

Misalnya, tim pemasaran lebih cocok dengan pelatihan komunikasi dan analisis data pelanggan, sementara tim teknis lebih cocok dengan pelatihan troubleshooting perangkat. Dengan pendekatan ini, setiap peserta merasa pelatihan mereka berguna.

Jangan lupa, Anda perlu menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Misalnya, pelatihan digital marketing tidak hanya selesai di teori, tapi ditargetkan menghasilkan peningkatan traffic website sebesar 20 persen dalam tiga bulan. 

Jika Anda punya target yang jelas, Anda bisa menilai apakah pelatihan berhasil atau perlu penyesuaian.

4. Pendekatan Kolaboratif dan Mentoring

Untuk meningkatkan skill karyawan, Anda tidak selalu perlu menambah modul baru, karena sering kali solusi datang dari karyawan itu sendiri. 

Anda bisa memanfaatkan pendekatan kolaboratif. Ketika karyawan belajar bersama, mereka lebih bersemangat karena merasa terhubung.

Nah, soal caranya, cobalah membangun program mentoring atau coaching. Anda bisa menunjuk mentor yang lebih berpengalaman untuk mendampingi karyawan yang masih berkembang. 

Dalam proses ini, Anda bisa mengajarkan teknik kerja sekaligus memberi insight yang biasanya tidak tertulis di manual. 

Feedback dari mentor biasanya lebih jujur dan menohok, sehingga karyawan bisa memperbaiki kelemahan yang mungkin mereka tidak sadari.

Selain itu, Anda bisa mencoba kolaborasi tim atau job rotation. Maksudnya, Anda memindahkan karyawan untuk bekerja bersama divisi lain dalam jangka waktu tertentu. 

Hasilnya, mereka belajar cara kerja yang berbeda, menambah perspektif, sekaligus meningkatkan adaptasi. Cara ini sering membuka potensi baru yang sebelumnya tidak terlihat.

Baca Juga: Apa Itu Team Building? Ini Penjelasan dan Manfaatnya

5. Bangun Budaya Belajar Terus-Menerus

Pelatihan sekali lalu berhenti sama saja dengan menyalakan api tanpa menambah kayu. Anda perlu menciptakan budaya belajar yang terus berjalan. 

Cara meningkatkan skill karyawan satu ini bisa Anda lakukan dengan membuat sesi sharing rutin antar tim, mengadakan tantangan proyek kecil, atau menyusun program follow-up setelah training utama selesai.

Dengan budaya belajar yang berkelanjutan, karyawan Anda terbiasa mencari ilmu baru tanpa harus disuruh. 

Dengan ini, mereka bakal merasa aman untuk mencoba, gagal, lalu belajar lagi. Lingkungan kerja seperti ini akan membuat mereka lebih kreatif dan lebih tahan menghadapi perubahan.

Anda juga perlu memberi recognition dan reward. Pengakuan sederhana seperti ucapan terima kasih di depan tim, sertifikat, atau bahkan kompensasi tambahan bisa membuat karyawan semakin semangat. 

Mereka merasa usaha mereka dihargai, sehingga mereka termotivasi untuk belajar lebih giat.

6. Gunakan Teknologi agar Hasil Akhirnya Maksimal

Di era ini, Anda lebih punya banyak cara meningkatkan skill karyawan. Salah satunya bisa dengan memanfaatkan teknologi. 

Misalnya, cara meningkatkan skill yang perlu Anda lakukan adalah menggunakan e-learning dan modul video. 

Karyawan bisa mengakses materi kapan saja, bahkan dari rumah. Fleksibilitas ini membuat mereka tidak merasa terbebani.

Kalau Anda ingin metode yang lebih menarik, coba gamifikasi. Anda bisa menambahkan elemen permainan seperti point, level, atau kompetisi kecil. Karyawan akan merasa belajar seperti bermain, sehingga semangat mereka naik.

Punya perusahaan di bidang manufaktur atau teknis? Anda bisa menjajal VR simulations. 

Teknologi ini membuat karyawan belajar dalam situasi tiruan yang sangat mirip dengan kondisi nyata. 

Penelitian terbaru menunjukkan simulasi VR meningkatkan efisiensi belajar sekaligus memperkuat daya ingat materi.

Maksimalkan Peningkatan Skill Karyawan Anda dengan Panorama Events!

Mengembangkan skill karyawan memang bukan tugas sekali jadi. Butuh strategi, lingkungan yang mendukung, dan pengalaman belajar yang benar-benar berkesan. Di sinilah Panorama Events bisa jadi mitra tepat untuk perusahaan Anda.

Panorama Events menghadirkan program corporate event yang dirancang bukan hanya untuk seru-seruan, tapi juga untuk mengasah keterampilan karyawan secara langsung. 

Mulai dari team building interaktif, workshop berbasis pengalaman nyata, hingga simulasi yang menantang, semua dikemas dengan pendekatan kreatif agar peserta tidak sekadar hadir, tapi juga pulang dengan skill baru.

Dengan dukungan tim berpengalaman dan konsep acara yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, Panorama Events membantu menciptakan budaya belajar yang menyenangkan dan berdampak jangka panjang. 

Jadi, kalau Anda ingin karyawan lebih adaptif, kolaboratif, dan siap menghadapi tantangan baru, saatnya libatkan Panorama Events dalam perjalanan pengembangan tim Anda.

tips karyawan
Share this post
© 2025 Panorama Events. All rights reserved.
#OutingTanpaPusing